Tadi saya sebutkan bahwa salah satu fungsinya adalah untuk
membentuk struktur website. Alasannya karena halaman yang mendapatkan banyak
internal link akan dianggap sebagai halaman pokok oleh mesin pencari.
Dalam panduan off-page SEO ini saya menjelaskan pentingnya
link, internal link juga termasuk di dalamnya.
Setiap lingkaran menunjukkan satu halaman website dan garis
menunjukkan link. Semakin besar lingkarannya, semakin besar pula otoritas dari
halaman tersebut (karena linknya banyak).
Struktur seperti ini bagus karena ditunjukkan jelas konten
mana yang utama serta konten-konten mana yang terkait dan mendukung si konten
utama tersebut. Berkat ini, pengunjung dan mesin pencari dapat dengan mudah
mengeksplorasi situs.
Sebagai contoh, di website PanduanIM.com panduan-panduan ini
yang merupakan konten utamanya.
Konten utama ini banyak dihubungkan dan menghubungkan konten
lain.
Mengapa ‘related posts’ tidak cukup
Banyak website, terutama blog dan toko online hanya
mengandalkan related posts yang dibuat secara otomatis untuk membangun internal
link.
Cara seperti ini tidak cukup bagus untuk membangun struktur
website.
Oleh karena link di related posts dibentuk secara otomatis
oleh sistem, anda tidak punya kuasa untuk menentukan halaman mana yang paling
penting di website anda.
Dengan related posts, semua konten menjadi sama
tingkatannya. Tidak ada konten yang dianggap penting, tidak ada konten penunjang.
Ini karena satu halaman menghubungkan halaman lain tanpa bobot dan dengan
kuantitas yang sama.
Kalau anda hanya memanfaatkan related posts, berarti sama
saja anda cumamengandalkan backlink untuk menentukan prioritas halaman. Kalah
kuat dengan website yang mengandalkan internal dan external.
Selain itu, pengunjung juga lebih jarang mengunjungi halaman
di related posts daripada internal link yang dibuat secara manual.
Konten utama
Dengan sengaja maupun tanpa sengaja, website anda pasti
punya beberapa konten utama.
Konten utama ini biasanya isinya berbobot, proses
pembuatannya paling memakan waktu, dan anda merasa paling bangga dengan isinya.
Kalau anda belum merasa punya konten utama. Periksa
Analytics anda dan lihat halaman mana yang paling banyak dikunjungi selain
homepage. Jadikan halaman-halaman ini sebagai halaman utama. Tingkatkan dan
kembangkan kembali isinya.
Selanjutnya, konten-konten lain yang anda buat setelah ini
baiknya merupakan turunan, penjelasan lanjutan, atau sampingan dari konten
utama yang bisa dihubungkan kembali dengan internal link.
Konten-konten utama ini nantinya akan punya peluang yang
tinggi untuk muncul di site links Google.
Sumber : http://panduanim.com/struktur-internal-link/
0 comments:
Post a Comment