Jenis jenis Search Engine

Berdasarkan mengumpulkan data halaman-halaman web mesin pencari dapat di kelompokkan menjadi 4 kategori yang diantaranya adalah:

A.COMPUTER CREATED SEARCH ENGINE
Search engine kategori ini banyak memiliki kelebihan karena banyak menyajikan inforrmasi walaupun kadang-kadang ada beberapa informasi yang tidak relevan. Search engine ini telah menggunakan software laba-laba atau software spider yang berfungsi menyusup pada situs-situs tertentu, kemudian mengumpulkan data serta mengelompokan dengan sedikit bantuan tangan manusia.

B.HUMAN ORGANIZED SEARCH ENGINE
Mesin pencari ini dikelola sepenuhnya oleh tangan manusia. Mesin pencari ini menggunakan metode dengan milih informasi yang relevan dan dikelompokan sedemikian rupa sehingga lebih bermakna dan bermanfaaat bagi penggunannya. Situs ini dalam prakteknya memperkerjakan para pakar dalam bidang-bidang tertentu, kemudian para pakar tersebut dapat mengkelompokan situs-situs tertentu sesuai dengan bidangnnya atau kategori situs itu sendiri.

C.HYBRID SEACRH ENGINE
Merupakan gabungan antara tangan manusia dengan computer, sehingga menghasilkan hasil pencarian yang relative akurat. Peran manusia dalam hal ini adalah sebagai pengoreksi dalam proses pengkoleksian database halaman web. Sebenarnya tipe ini lah yang paling mudah pembuatannya karena dapat didesain sesuai dengan keinginan kita

D.METACRAWLER/METASEARCH
MetaCrawler/Metasearch Merupakan perantara dari mesin pencari yang sebenarnya. Mesin ini hanya akan mengirimkan permintaan pencarian ke berbagai mesin pencari serta menampilkan hasilnya satu di layar browser sehingga akan menampilkan banyak sekali hasil dari berbagai mesin pencari yang ada.

Itulah jenis-jenis pencari atau search engine serta cara kerja mesin pencari, semoga artikel ini akan memperjelas lagi tentang mesin pencari atau search engine yang mungkin kita masih awam dengan hal tersebut.


Sumber : https://bukainfo.com/beberapa-jenis-search-engine-dan-cara-kerja-mesin-pencari/
 

Cara kerja Search Engine

Search Engine untuk menjalankan misinya sebenarnya bekerja bersamaan dengan Browser, browser yang sudah kita kenal yaitu mozilla, opera, google chrome, sapari, UC browser dan masih banyak lagi. Ketika kita mengetikkan sesuatu kemudian kita Enter, Search Engine mulai bekerja melakukan pencarian di database dan Hasil yang didapat oleh search engine diberikan kembali ke Browser, kemudian Browser menampilkannya untuk kita dalam format yang mudah kita mengerti/pahami. Sebenarnya bentuk atau visual Search Engine tidak tampak ia bekerja di balik layar. Search Engine sebenarnya bekerja dengan teman-temannya (partnernya) yaitu engine crawler atau indexer atau robot bot. bentuk sederhananya untuk proses yang berlangsung adalah saat user membuka Browser dan memerintahkan pencarian maka browser minta tolong Search Engine untuk mencarikan. Jika sudah didapat, hasilnya dikembalikan ke Browser dan Browser menampilkannya untuk user. Semuanya berlangsung sangat cepat dan tepat sehingga kita tidak mengetahui proses sesungguhnya yang terjadi dibalik layar ini.

Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang beberapa halaman web yang diambil secara langsung dari url atau link. Halaman ini di ambil dengan web crawler, browser web otomatis mengikuti setiap pranala yang dilihatnya. kemudian isi setiap halaman dianalisis untuk menentukan cara mengindeksnya misalnya kata-kata yang di ambil dari judul, subjudul, atau filed khusus yang di sebut meta tag. Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya, inilah proses penyimpanan data yang mana kalau kita membutuhkan maka dengan cepat search engine akan menyuguhkan.

Mesin pencari seperti Google selalu menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber ke database dari hasil crawling (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri. Ketika seorang pengguna menggunakan mesin pencari dan memasukan query penelusuran, biasanya dengan memasukan kata kunci seketika itu mesin mencari akan mengindeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai atau relevan dengan kriteria yang user cari. Daftar ini biasanya disertai ringkasan singkat menggenai judul dokumen dan terkadang sebagian teks dari hasil pencarian yang kita cari (description).

Sangat banyak hasil data yang akan di munculkan oleh mesin pencari ketika pengguna mengetikan sebuah kata kunci, urutan yang ada di paling atas atau halaman pertamalah yang mempunyai isi paling akurat. Keakuratan sebuah mesin pencari dalam menyajikan data dan informasi yang dicari oleh pengguna dapat menjadi barometer kualitas sebuah mesin pencari.

Secara umum, cara kerja mesin pencarian dimulai saat user menulis alamat website (URL/Link). Saat alamat web terisi, maka spider dari search engine akan menerima dan menganalisa URL lalu Secara otomatis spider memutuskan web yang didaftar layak diterima atau tidak. Jika layak, maka spider langsung menambahkan alamat URL tersebut ke sistem database. Rangking segera ditetapkan dengan algoritma dengan caranya masing-masing.

Sumber : https://bukainfo.com/beberapa-jenis-search-engine-dan-cara-kerja-mesin-pencari/
 

Search Engine Bing

Bing (sebelumnya Live Search, Windows Live Search, and MSN Search) merupakan situs mesin pencari web (diiklankan sebagai “mesin pengambil keputusan/decision engine”) yang bernaung di bawah bendera Microsoft. Bing merupakan bentuk reinkarnasi yang dilakukan Microsoft terhadap ketiga mesin pencari produksinya terdahulu, yakni Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search.

Mesin pencari ini diperkenalkan pada tanggal 28 Mei 2009 oleh CEO Microsoft Steve Ballmer pada konferensi All Things Digital di San Diego, Amerika Serikat, dan secara resmi diluncurkan pada 1 Juni menggantikan mesin pencari sebelumnya, yaitu Live Search.

Bing diciptakan dengan menggunakan suatu teknologi, yakni PowerSet yang telah dibeli Microsoft pada tahun 2008. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih akurat. Di samping itu, Bing dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan dan membagi historis pencarian melalui Skydrive, Facebook, dan email. Bing mengelompokkan pencarian berdasarkan empat kategori, yaitu :

1.       Web untuk pencarian halaman situs atau website.
2.       Images untuk pencarian gambar.
3.       News untuk pencarian berita.
4.       xRank untuk pencarian siapa dan apa yang paling banyak dicari oleh pengguna Bing.

Pada tanggal 29 Juli 2009, Microsoft dan Yahoo! mengumumkan sebuah penawaran, dimana Bing akan menggerakkan Yahoo! Search. Semua pengguna dan mitra Yahoo! Search diharapkan telah mengalami transisi tersebut pada awal 2012.

Pada Oktober 2011, Bing mengumumkan sedang mengerjakan infrastruktur pencarian baru, dengan tujuan memberikan hasil pencarian yang lebih cepat dan sedikit lebih relevan bagi pengguna. Teknologi pengindeksan baru yang dikenal sebagai "Tiger" ini telah dimasukkan ke Bing secara global, sejak Agustus 2011. Pada Mei 2012, Bing mengumumkan rancangan ulang lain [ada mesin pencarinya yang mencakup "Bilah sisi" (Sidebar), fitur sosial yang mencari pada jejaring sosial pengguna untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kata kunci pencarian.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bing
 

Sejarah Search Engine

Sejarah singkat Seach Engine.

Jika kini kita mengenal Google sebagai search engine web terpopuler, ternyata search engine yang diciptakan pertama kali bukanlah search engine web. Pada tahun 1990, Alam Emtage seorang mahasiswa McGill University, Montreal, Amerika Serikat, menciptakan search engine bernama Archie. Archie bertugas melakukan pencarian terhadap semua file yang ada dari sebuah daftar direktori. Ia mendownload daftar tersebut, menyimpannya di sebuah lokasi File Transfer Protocol (FTP), dan membuat database dari daftar tersebut. Jadi, Archie yang notabene adalah search engine pertama di dunia berfungsi mencari file di internet, bukan mencari keyword seperti yang kita ketahui sekarang.
Kemudian, pada tahun 1991, Mark McCahill dari University of Minnesota membuat search engine bernama Gopher. Berbeda dengan Archie, Gopher melakukan pencarian pada teks dokumen. Semua hasil pencarian Gopher terangkum dalam beberapa file teks, yang pada akhirnya berubah menjadi website setelah WWW atau World Wide Web ditemukan. Kelahiran Gopher ini juga memacu lahirnya search engine lain seperti Veronica (Very Easy Rodent-Oriented Net-wide Index to Computerized Archives) atau Jughead (Jonzy’s Universal Gopher Hierarchy Excavation And Display) yang berfungsi melakukan pencarian kata kunci hanya pada daftar Gopher tersebut.
Nah, web search engine yang pertama muncul sebenarnya adalah Wandex. Wandex melakukan indexing pada informasi yang dikumpulkan World Wide Web Wanderer, sebuah web crawler yang bertugas “merayap” pada internet. Kurang lebih tugasnya sama dengan proses crawling yang ada di search engine modern. World Wide Web Wanderer diciptakan oleh Matthew Gray, seorang sarjana lulusan Massachussets Institute of Technology, pada tahun 1993. Kelahiran Wandex lalu memicu juga lahirnya Aliweb pada tahun 1994, yang merupakan sebuah web search engine yang mampu melakukan pencarian berbasis keyword seperti search engine modern.
Sejak saat itu, pencarian berbasis keyword menjadi populer dan terstandardisasi untuk pengembangan search engine berikutnya. Berbagai web search engine pun bermunculan, seperti Excite, Infoseek, Inktomi, Northern Light, dan Altavista. Tak lupa, Yahoo dan Google. Namun demikian, search engine untuk file FTP dan Gopher juga tetap eksis untuk melakukan fungsi-fungsi khusus, walaupun popularitasnya tidak sebanding dengan web search engine modern.


Sumber : http://www.fanspage-id.com/2012/12/sejarah-singkat-search-engine.html
 

Pengertian Search Engine

Search engine adalah program komputer yang dirancang untuk mencari informasi yang tersedia didalam dunia maya. web search engine mengumpulkan informasi yang tersedia secara otomatis. untuk sekarag ini sebuah search engine sudah mulai di kembangkan untuk lebih memudahkan bagi kita dalam menggunakan search engine tersebut. hasil dari pecarian data biasanya di urutkan berdasarkan tingkat akurasi dan popularitas di search engine tersebut. beberapa search engine biasanya mengumpulkan informasi atau data yang di cari di dalam sebuah basis data  atau direktori web dengan search engine tersebut kita dapat mencari berbagai informasi yang kita inginkan dari seluruh dunia, jadi dengan adanya search engine ini sangat memudahkan bagi kita untuk mencari data.
Hasil dari pencarian akan menampilkan berbagai data informasi yang bersumber dari sebuah Website, Blog, Forum tertentu. Hasil dari pencarian sering disebut sebagai Search Engine Result Pages (SERPs).  Hasil pencarian juga memiliki variasi data yang ditampilkan, seperti bentuk tulisan, gambar, video, dan bentuk tampilan lainnya. Dari hasil pencarian yang ada akan menampilkan data sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh Algoritma Search Engine. Jadi untuk dapat masuk ke urutan halaman pertama Search Engine tidaklah mudah. Banyak perhitungan dan tata cara yang harus dilakukan untuk dapat masuk ke halaman pertama suatu Search Engine. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjalankan teknik SEO pada website bisnis anda.


Sumber : http://www.seogereggi.com/2015/03/pengertian-search-engine-mesin-pencari.html
 

Pengertian Model Generatif

Model  generatif

1. Pengertian Pembelajaran Generatif Pembelajaran Generatif (PG) merupakan terjemahan dari Generative Learning (GL). Menurut Osborno dan Wittrock dalam Katu (1995.b:1), pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.

2. Landasan Teoritik dan Empirik Pembelajaran GeneratifPembelajaran generatif memiliki landasan teoritik yang berakar pada teori-teori belajar konstruktivis mengenai belajar dan pembelajaran. Butir-butir penting dari pandangan belajar menurut teori konstruktivis ini menurut Nur (2000:2-15) dan Katu (1995.a: 1-2), diantaranya adalah :
  a. Menekankan bahwa perubahan kognitif hanya bisa terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami inforamasi-informasi baru.
  b. Seseorang belajar jika dia bekerja dalam zona perkembangan terdekat, yaitu daerah perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangannya saat ini. Seseorang belajar konsep paling baik apabila konsep itu berada dalam zona tersebut. Seseorang bekerja pada zona perkembangan terdekatnya jika mereka terlibat dalam tugas yang tidak dapat mereka selesaikan sendiri, tetapi dapat menyelesaikannya jika dibantu sedikit dari teman sebaya atau orang dewasa.
  c. Penekanan pada prinsip Scaffolding, yaitu pemberian dukungan tahap demi tahap untuk belajar dan pemecahan masalah. Dukungan itu sifatnya lebih terstruktur pada tahap awal, dan kemudian secara bertahap mengalihkan tanggung jawab belajar tersebut kepada mahasiswa untuk bekerja atas arahan dari mereka sendiri. Jadi, mahasiswa sebaiknya lansung saja diberikan tugas kompleks, sulit, dan realistik kemudian dibantu menyelesaikan tugas kompleks tersebut dengan menerapkan scaffolding.
  d. Lebih menekankan pada pengajaran top-down daripada bottom-up. Top-down berarti mahasiswa langsung mulai dari masalah-masalah kompleks, utuh, dan autentik untuk dipecahkan. Dalam proses pemecahan masalah tersebut, mahasiswa mempelajari keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah kompleks tadi dengan bantuan guru/dosen atau teman sebaya yang lebih mampu.
  e. Menganut asumsi sentral bahwa belajar itu ditemukan. Meskipun jika kita menyampaikan informasi kepada mahasiswa, tetapi mereka harus melakukan operasi mental atau kerja otak atas informasi tersebut untuk membuat informasi itu masuk ke dalam pemahaman mereka.
   f. Menganut visi mahasiswa ideal, yaitu seorang mahasiswa yang dapat memiliki kemampuan pengaturan diri sendiri dalam belajar.
  g. Menganggap bahwa jika seseorang memiliki strategi belajar yang efektif dan motivasi, serta tekun menerapkan strategi itu sampai suatu tugas terselesaikan demi kepuasan mereka sendiri, maka kemungkinan sekali mereka adalah pelajar yang efektif dan memiliki motivasi abadi dalam belajar.
  h. Sejumlah penelitian (Slavin, 1997: )yang menunjukkan pengaruh positif pendekatan-pendekatan konstruktivis yang melandasi pembelajaran generatif terhadap variabel-variabel hasil belajar tradisional, diantaranya adalah : dalam bidang matematika (Carpenter dan Fennema, 1992), bidang sains (Neale, Smith, dan Johnson, 1992), membaca (Duffi dan Rochler, 1986), menulis (Bereiter dan Scardamalia, 1987). Penelitian Knapp (1995) menemukan suatu hubungan positif pendekatan-pendekatan konstruktivis dengan hasil belajar.

3. Tahapan Pembelajaran GeneratifLangkah-langkah atau tahapan pembelajaran generatif menurut Katu (1995. b:5-6), terdiri atas 5 tahap dengan penjelasan sebagai berikut :
  a. Tahap-1 : PengingatanPada tahap awal ini, dosen menuliskan topik dan melibatkan mahasiswa dalam diskusi yang bertujuan untuk menggali pemahaman mereka tentang topik yang akan dibahas. Mereka diajak untuk mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik tersebut. Mereka diminta mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Tujuan dari tahap pengingatan ini adalah untuk menarik perhatian mahasiswa terhadap pokok yang sedang dibahas, membuat pemahaman mereka menjadi eksplisit, dan sadar akan variasi pendapat di antara mereka sendiri. Untuk membuat suasana menjadi kondusif, dosen diharapkan tidak akan menilai mana pendapat yang “salah” dan mana yang “benar”. Yang perlu dilakukan adalah membuat mereka berani mengemukakan pendapatnya tanpa takut disalahkan. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan dosen adalah pertanyaan terbuka.
  b. Tahap-2 : Tantangan dan KonfrontasiSetelah dosen mengetahui pandangan sebagian mahasiswanya, dosen mengajak mereka untuk mengemukakan fenomena atau gejala-gejala yang diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang akan didemonstrasikan kemudian. Mereka diminta mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka. Mereka juga diajak untuk menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Dosen diharapkan untuk mencatat dan mengelompokkan dugaan dan penjelasan yang muncul di papan tulis. Secara sadar dosen mempertentangkan pendapat-pendapat yang berbeda itu. Setelah itu dosen melaksanakan demonstrasi dan meminta mahasiswa untuk mengamati dengan seksama gejala yang muncul. Dosen perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencerna apa yang mereka amati, akan merasa terganggu dan mengalami konflik kognitif dalam pikirannya. Setelah itu barulah dosen menayakan apakah gejala yang mereka amati itu sesuai atau tidak dengan pikiran mereka. Dengan menggunakan cara dialog yang timbal balik dan saling melengkapi, diharapkan mereka dapat menemukan jawaban atas gejala yang mereka amati. Dalam hal ini dosen menyiapkan perangkat demonstrasi, tampilan gambar, atau grafik yang dapat membantu mahasiswa menemukan alternatif jawaban atas gejala yang diamati.
  c. Tahap-3 : Reorganisasi Kerangka Kerja KonsepPada tahap ini dosen membantu mahasiswa dengan mengusulkan alternatif tafsiran menurut fisikawan dan menunjukkan bahwa pandangan yang dia usulkan dapat menjelaskan secara koheren gejala yang mereka amati. Mahasiswa diberikan beberapa persoalan sejenis dan menyarankan mereka menjawabnya dengan pandangan alternatif yang diusulkan dosen. Diharapkan mereka akan merasakan bahwa pandangan baru dari dosen tersebut mudah dimengerti, masuk akal, dan berhasil dalam menjawab berbagai persoalan. Diharapkan mahasiswa mulai mereorganisasi kerangka berpikir mereka dengan melakukan perubahan struktur dan hubungan antar konsep-konsep. Proses reorganisasi ini tentu membutuhkan waktu.
  d. Tahap-4 : Aplikasi KonsepPada tahap ini, dosen memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh mahasiswa dengan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Maksudnya adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan/keterampilan baru mereka pada situasi dan kondisi yang baru. Keberhasilan mereka menerapkan pengetahuan dalam situasi baru akan membuat para mahasiswa makin yakin akan keunggulan kerangka kerja konseptual mereka yang sudah direorganisasi. Pelatihan ini dimaksudkan juga untuk lebih menguatkan hubungan antar konsep di dalam kerangka berpikir yang baru mengalami reprganisasi.
  e. Tahap-5 : Menilai KembaliDalam suatu diskusi, dosen mengajak mahasiswanya dalam menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah mereka dapatkan.

4. Beberapa Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran GeneratifDalam melaksanakan pembeljaran generatif,menuru Sutrisno (1995:3), dosen perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Menyajikan demonstrasi untuk menantang intuisi mahasiswa. Setelah dosen mengetahui intuisi yang dimiliki mahasiswa, dosen mempersiapkan demonstrasi yang menghasilkan peristiwa yang dapat berbeda dari intuisi mahasiswa.


Sumber : http://isnandarilham.blogspot.co.id/2013/07/model-generatif-dan-retorika-pada-web.html
 

Pengertian Model Retorika pada Web

Aristoteles mendefinisikan retorika sebagai “kemampuan untuk melihat atau mengidentifikasi dalam keadaan tertentu sarana yang tersedia persuasi.” Menganalisis retorika berfokus pada “bagaimana” dan “mengapa” persuasi daripada apa hal-hal tertentu orang katakan atau tulis agar persuasif . Salah satu cara komponen strategi retoris adalah dengan menggunakan Segitiga Retoris. Model ini menempatkan ke dalam kerangka umum interaksi antara berbagai aktor dan perangkat dalam persuasi. Tiga Banding retorik adalah strategi utama yang digunakan untuk membujuk penonton/audience dan juga perangkat penting untuk memahami ketika membangun atau mendekonstruksi argumen. Retorika adalah sebuah seni berkomunikasi efektif dengan wicara. Retorika merujuk pada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik.

Segitiga retoris memungkinkan Anda untuk secara efektif menganalisis teks yang berbeda sebuah argumen untuk strategi retoris dan perangkat. Model ini membentuk proses retoris menjadi bagian-bagian dikelola dan berbeda melalui Segitiga Retoris dan Tiga Banding Retoris:

Segitiga retoris terdiri dari tiga komponen yang hadir dalam setiap proses persuasif:
· Penulis: orang yang menghasilkan teks.
· Pemirsa: orang / orang yang menerima / teks.
· Teks: pesan yang disampaikan dari penulis untuk penonton

Banding retoris:  tiga jalan utama dimana orang dibujuk.
· Logos:  Strategi alasan, logika, atau fakta. Setiap jenis argumen yang menarik bagi sisi rasional seseorang adalah menarik untuk logo.
· Ethos:  ” Karakter” Banding ke etos Strategi kredibilitas, wewenang, atau menunjukkan penulis kepercayaan, keahlian dan kejujuran dan berusaha untuk menempatkan penulis dalam cahaya yang lebih positif untuk penonton.
· Pathos:  Strategi emosi dan mempengaruhi. Pathos menarik bagi rasa audiens kemarahan, kesedihan, atau kegembiraan.

Aristoteles berpendapat bahwa logos adalah bentuk terkuat dan paling dapat diandalkan dari persuasi, bentuk yang paling efektif persuasi, bagaimanapun, menggunakan ketiga banding.
Sumber : http://diadiaah-purple.blogspot.co.id/2013/06/pengantar-web-science-model-retorika.html


 

Web Content

Awal Mula Web Content.

Sementara internet mulai dengan sebuah proyek penelitian pemerintah AS pada akhir 1950-an, web dalam bentuk yang sekarang tidak muncul di Internet sampai setelah Tim Berners-Lee dan rekan-rekannya di laboratorium Eropa (CERN) mengusulkan konsep menghubungkan dokumen dengan hypertext. Tapi itu tidak sampai Mosaic, pendahulu dari Netscape Navigator terkenal, muncul bahwa internet menjadi lebih dari sebuah file system yang melayani.

Penggunaan hypertext, hyperlink dan model berdasarkan halaman berbagi informasi, diperkenalkan dengan Musa dan kemudian Netscape, membantu untuk menentukan konten web, dan pembentukan situs. Hari ini, kami sebagian besar mengkategorikan website sebagai jenis tertentu dari situs sesuai dengan konten sebuah situs web berisi.

Pengertian Web Content.

Konten web adalah konten tekstual, visual atau aural yang dihadapi sebagai bagian dari pengalaman pengguna di situs Web. Ini mungkin termasuk, antara lain: teks, gambar, suara, video dan animasi.Dalam Arsitektur Informasi untuk World Wide Web, Lou Rosenfeld dan Peter Morville menulis, "Kami mendefinisikan konten secara luas sebagai 'barang-barang di situs Web Anda.' Ini mungkin termasuk dokumen, data, aplikasi, e-layanan, gambar, file audio dan video, halaman web pribadi, diarsipkan pesan e-mail, dan banyak lagi. Dan kami meliputi hal-hal masa depan serta hal-hal ini. "

Halaman konsep .

konten web didominasi oleh "halaman" konsep, permulaannya dalam suasana akademik, dan dalam pengaturan didominasi oleh jenis-ditulis halaman, ide web adalah untuk menghubungkan langsung dari salah satu makalah akademis untuk makalah akademis lain. Ini adalah ide yang benar-benar revolusioner dalam akhir 1980-an dan awal 1990-an ketika yang terbaik link bisa dibuat adalah untuk mengutip referensi di tengah-tengah jenis ditulis kertas dan nama yang referensi baik di bagian bawah halaman atau di halaman terakhir dari kertas akademis.

Ketika itu mungkin bagi setiap orang untuk menulis dan memiliki halaman Mosaic, konsep "home page" kabur ide halaman. [2] Itu mungkin bagi siapa pun untuk memiliki "halaman Web" atau "halaman rumah "yang dalam banyak kasus website berisi banyak halaman fisik terlepas dari yang disebut" halaman ". Orang sering dikutip "halaman rumah" mereka untuk memberikan mandat, link ke apa pun yang seseorang didukung, atau konten individu lain seseorang ingin mempublikasikan.
  
Meskipun "web" mungkin sumber daya yang biasa kita gunakan untuk "mendapatkan" lokasi tertentu secara online, banyak protokol yang berbeda [3] dipanggil untuk mengakses informasi tertanam. Ketika kita diberikan sebuah alamat, seperti youtube, kita berharap untuk melihat berbagai halaman web, namun di setiap halaman kita telah tertanam alat untuk menonton "video klip".

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Web_content
 

Navigasi Website

Navigasi adalah petunjuk posisi dan arah perjalanan. Di dalam dunia web, navigasi dianggap penting agar user yang sedang berada di dalam halaman tertentu tidak tersesat dan mudah menemukan halaman-halaman lain dalam website Anda.

Biasanya, pada sebuah website, navigasi tertampil pada menu dan link yang terstruktur. Seringkali, saat kita membuka sebuah website, kita merasa kesal karena tidak mendapatkan halaman website yang dicari dikarenakan navigasi yang ruwet dan tidak jelas.

Definisi Struktur Navigasi.

    Menurut Kurniawan (2010:213) Pada pengembangan aplikasi berbasis web, tentunya dalam membuat lebih dari satu halaman web, bahkan bisa ratusan jika aplikasi yang dibangun kompleks. Oleh karenanya navigasi adalah fitur yang harus disediakan. Navigasi berfungsi untuk berpindah dari satu halaman ke halaman yang lain pada suatu aplikasi berbasis web, yang juga digunakan untuk memberikan informasi lokasi halaman yang sedang dibuka.

    Menurut Purnama (2004) Navigasi Web adalah bagian dari situs Web yang berguna untuk memandu pengunjung menjelajahi isi situs dan menghantarkan pengunjung pada isi yang mereka cari.

    Menurut Sutopo (2007:6) Dalam pengembangan web, terdapat beberapa model navigasi dasar, yang harus dikenal dengan baik oleh desainer, Karena setiap model navigasi dapat memberikan solusi untuk kebutuhan yang berbeda.

sumber : - http://www.prowebpro.com/articles/navigasi_yang_baik_pada_sebuah_website.html

                 - http://nursalimrj.blogspot.co.id/2015/04/menu-navigasi-pada-sebuah-website.html